Kejanggalan yang dimaksud, adalah salah
satu poin dalam konsideran putusan MK menyatakan ada kecurangan dalam
Pilpres 2009. “Sehingga. kalau akhirnya diputuskan ‘paksa’ bahwa Pilpres
2009 sah, itu tidak nyambung dengan konsiderannya,” ungkap Anggota
Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP ini.
Kenapa sampai terjadi ‘pemaksaan’ hasil
Pilpres sah waktu itu? Apa mencurigai ada dugaan campur tangan pihak
Amerika Serikat (AS) terhadap Pilpres dalam negeri kita untuk
memenangkan capres tertentu. “Saya curiga saat itu, sebelum hasil
keputusan MK diumumkan esok hari, malamnya Dubes AS ketemu dengan
Presiden SBY dan Ketua MK Mahfud MD di Cikeas. Langsung paginya, MK
putuskan Pilpres hasilnya sah,” duga AP.
Penasihat politik Megawati Soekarnoputri
ini pun menganalisa, keputusan MK itu baru nyambung dengan konsideran
kalau hasil Pilpres justeru dinyatakan tidak sah, yakni harus dilakukan
Pilpres ulang. “Tapi anehnya kok disebut Pilpres sah setelah Dubes AS ke
Cikeas. Sebab, berdasarkonsideran, Pilpres harus diulang,” kenangnya.
Kalau publik ada yang menyangsikan
adanya dugaan kecurangan dalam Pilpres lalu, diminta membaca lagi
konsideran dalam putusan MK tentang Pilpres 2009 dan membawanya ke ahli
hokum. “Baca konideran dalam putusan yang dikeluarkan MK, kalau
diputuskan Pilpres sah, maka itu gak nyambung!” seru sesepuh PDIP ini.
Kerusakan mental dan idealisme bangsa
pun belanjut hingga kini. Elit partai politik merampok uang melalui BUMN
dan aset negara lainnya. Seperti Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M
Nazaruddin yang memanfaatkan kekuasaan. “Saya dengar Nazaruddin
mendapat 300-an proyek yang nilainya triliunan. Dia dapat fee sekian
persen untuk setiap proyek. Semua pimpro takut terhadap dia. Jadi,
proyek belum selesai, sudah bayar Nazaruddin,” ungkap AP.
“Saya haqul yakin Nazaruddin kabur ke
Singapura termasuk pemintaan SBY, atau sepengetahun SBY. Jika tidak,
sekarang Presiden perintahkan saja cabut paspor Nazaruddin dan minta
aparat untuk menangkapnya. Nazaruddin kabur sebelum dicekal itu tak
mungkin SBY tidak tahu,” sambungnya.
Ia heran, SBY menyatakan perang melawan
korupsi, tapi tidak bewibawa di mata PM Singapura. Yakni, SBY tak mampu
pulangkan Nazaruddin dari Singapura. “Diminta pulang Nazaruddin, SBY
malah jawab itu bukan urusan dririnya, tapi urusan penegak hukum.
Padahal, semestinya Presiden itu bertanggung jawab terhadap masalah apa
pun di negara ini,” tutur AP.
“Jadi, apa yang keluar dari mulut SBY
itu berbohong tapi tidak ketahuan. SBY itu sangat lihai, ahli dalam
manfaatkan kebodohan rakyat untuk dikibuli. Pemerintahan SBY ini penuh
mafia dan preman,” tambahnya pula
Pada sisi lain, AP menganggap Singapura
terus menerus memanfaatkan dan menguras sumber daya alam dari Indonesia
serta menampung uang koruptor yang lari dari Indonesia. “Singapura itu
gak punya sumber daya alam, hanya punya lahan strategis, sehingga sumber
penhasilannya dari situ. Separuh uang Singapura itu dari orang-orang
Indonesia,” pungkasnya.
Singapura ditengarai juga penadah ilegal
loging dan barang ‘haram’ dari Indonesia. Sementara oknum elit di
negeri ini juga berkelakuan bandit. Jadi, klop negara kita gampang
dibuat mainan oleh Singapura. “Negara kita sekarang diatur oleh
komplotan bandit-bandit politik. Hal ini terjadi karena mereka tidak
punya ideologi. Ideologinya bandit. Kalau Pancasilais, tak mungkin
lakukan hal itu,” ungkap AP.
ref=>
http://www.rimanews.com/read/20110622/32432/data-fakta-kecurangan-pilpres-2009-kemenangan-sby-boed-konspirasi-dan-komplotan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar