Assalamu 'Alaikum Wr. Wb.


Assalamu 'Alaikum Wr. Wb.


Pandangan Mata Selalu Menipu..

Pandangan Akal selalu tersalah..
Pandangan nafsu selalu melulu..
Pandangan hati itu yang hakiki..kalau hati itu bersih..

Semua Manusia Akan Rusak, Kecuali Orang Yang Berilmu.
Orang Yang Berilmu pun Akan Rusak, Kecuali Orang Yang Beramal.
Orang Yang Beramal pun Akan Rusak, Kecuali Yang Ikhlas.

.

by : Fandy Al-Qassam Scousers

Minggu, 12 Juni 2011

Strategi Syiah Untuk Meruntuhkan Islam Dan Kaum Muslimin, Ahmad Hamiddin as-Sidawi Tidak asing lagi bagi kita bahwa membongkar segala bentuk kesesatan dan para pelakunya merupakan suatu kewajiban berdasarkan ijma’ kaum muslim sampai akhir


Ahmad Hamiddin as-Sidawi
Tidak asing lagi bagi kita bahwa membongkar segala bentuk kesesatan & para pelakunya merupakan suatu kewajiban berdasarkan ijma’ kaummuslim sampai akhir zaman.
Suatu ketika dikatakan kepada Imam Ahmad Bin Hambal: “Manakah yg lebih engkau senangi orang yg berpuasa, shalat & beri’tikaf ataukah orang yg membicarakan ahlu bid’ah?” Maka ia menjawab: “Kalau ia shalat & ber’itikaf maka itu (hanya) kembali ke dirinya sendiri sedangkan kalau ia berbicara tentang ahlu bid’ah maka itu utk kaum muslimin. Dan itulah yg lebih utama. ”
Begitu jauh firqah Syi’ah (yang sekarang menyebut diri sebagai Ahli Bait utk mengelabuhi umat Islam-red) menyimpang dari nash-nash yg telah di gariskan oleh syariat. Sehingga diantaranya mereka mangatakan bahwa Karbala lebih utama dari Ka’bah, berziarah ke Karbela pd hari Arafah lebih utama dari hari semuanya, ziarah ke makam Husain merupakan amalan yg paling utama. Dan ucapan-ucapan kufur lainnya yg menunjukan bahwa mereka telah terjerumus ke dalam kesesatan yg nyata. Mereka tempuh segala cara dalam rangka mematikan cahaya Allah Subhanahu wa Ta'ala dg syubhat & syahwat yg mereka lontarkan. Maka jelaslah bahwa mereka adalah musuh-musuh Allah Subhanahu wa Ta'ala yg wajib kita perangi dg segenap kemampuan. Di antara usaha Syi’ah utk mematahkanIslam dam kaum muslimin ada tiga cara yg dapat kami sebutkan secara ringkas yaitu:
MENYUSUPKAN PEMAHAMAN SESAT KE DALAM ISLAM.
Dalam upaya menyebarkan misi kesesatan Syi’ah, mereka tempuh hal itu dg beberapa cara di antaranya:
1. Imamah (Kepemimpinan)
Imamah menurut bahasa mempunyai arti kepemimpinan, baik dalam bingkai kebenaran ataupun kesesatan. Sedangkan menurut Syi’ah, imamah mempunyai arti khusus, mereka meyakini bahwa “Imamah adalah derajat kenabian. Menurut mereka Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala memilih dari hamba-Nya yg Dia kehendaki sebagai nabi & rasul, demikian pula Allah memilih dari hamba-Nya yg Dia kehendaki sebagai imam bagi sekalian manusia”. Bahkan Syi’ah Itsna Asyariyah menganggap bahwa imamah adalah salah satu dari rukunIslam . Ini semua adalah pemahaman sesat yg menyelisihi nash-nash al-Qur’an & Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Kerana ini adalah aqidah bid’ah yg tdk berasal dariIslam sama sekali.
2. Taqiyah (Menyembunyikan Hakekat)
Ulama Syi’ah mendefinisikan arti taqiyah yaitu: “Engkau mengatakan / berbuat tdk sesuai dg apa yg engkau yakini utk menghindari kejahatan atas dirimu / hartamu / utk menjaga kehormatanmu” .
Akan tetapi firqah Syi’ah ini menjadikan taqiyah tersebut sebagai alat pengumbar hawa nafsu iblis mereka, sekaligus propaganda kesesatan mereka. Mereka menganggap bahwa taqiyah lebih tinggi kedudukannya di banding keimanan seseorang. Itu sebagaimana yg dinyatakan oleh para pembesar mereka, antara lain: Dari Abu Abdillah (tokoh Syi’ah), ia berkata: “Bertaqwalah kalian kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam agama kalian & lindungilah agama kalian dg taqiyah, maka sesungguhnya tidaklah mempunyai keimanan orang yg tdk bertaqiyah”. Ia juga mengatakan “Siapa yg menyebarkan rahasia berarti ragu & siapa yg mengatakan kepada selain keluarganya berarti kafir”
Dari Abu Ja’far (tokoh Syi’ah), ia berkata: “Taqiyah adalah agamaku & agama bapakku & tdk ada iman bagi orang yg tdk bertaqiyah”
Ini semua menunjukkan bahwa taqiyah merupakan metode serta senjata ampuh yg biasa dilancarkan oleh tokoh-tokoh Syi’ah pd umumnya di mana saja & kapan saja dg tujuan menjauhkan kaum muslimin dari Kitabullah & Sunnah Rasulullah.
Untuk menepis syubhat taqiyah ini, maka cukuplah kami kemukakan sebagian perkataan ulama Salaf sebagai bantahan atas pernyataan mereka, yaitu: “Tidak ada taqiyah lagi setelah Allah memenangkanIslam. ”
Mu’adz bin Jabal & Mujahid berkata: Taqiyah hanya ada pd permulaan Islam, sebelum kuatnya kuam muslimin, adapun sekarang maka Allah telah memuliakan kaum muslimin tanpa ada rasa takut dari musuh mereka .
3. Raj’ah
Pengertian Raj’ah adalah: “Kembalinya orang yg sudah mati ke dunia sebelum hari kiamat, / memanggil mereka kedunia sesudah mati. ”
Ini jelas keyakinan sesat yg menyelisihi petunjuk al-Qur’an & Sunnah serta aqidah Salafus Shalih. Barangsiapa yg mempercayai hal ini, maka ia telah terjerumus pd perbuatan kufur yg bisa menyeret pelakunya menjadi kafir. Wal’iyadzu Billah. Pencetus paham ini adalah Ibnu Saba’, seorang gembong Yahudi. Dengan demikian Raj’ah merupakan pemahaman yg di adopsi dari tokoh Yahudi.
Al-Mufid berkata: “Syi’ah Imamiyah (sekte yg dianut mendiang Khomaini & Iran hingga sekarang-red) sepakat akan kepastian adanya Raj’ah yg sangat banyak dari orang yg sudah mati”.
Ini adalah perkataan tokoh-tokoh Syi’ah yg memperkuat aqidah mereka tentang Raj’ah. Munculnya pemahamam ini adalah karena sebagian firqah Syi’ah mengingkari & tdk beriman dg yaumul qiyamah (hari kiamat) yaitu hari pembalasan.
Ibnu Hajar berkata: “Mengimani adanya Raj’ah merupakan puncak ghuluw dalam firqah Syi’ah Rafidhah. ” . Maka kita katakan bahwa kembalinya orang yg mati sebelum hari kiamat adalah batil menurut ijma’ kaum muslimin, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَمَآأَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِي الْقُبُورِ
Kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yg di dalam kubur dapat mendengar. (Al-Fathir: 22)
Ibnu Katsir berkata: “Orang yg telah mati tdk dapat memberi manfaat” (Tafsir Ibnu Katsir 3/723).
Manfaat di sini bersifat umum, baik utk dirinya sendiri maupun utk orang lain, sehingga mustahil orang mati dapat menghidupkan dirinya sendiiri. Oleh kerana itu merupakan hikmah Allah, jika suatu kaum sengaja membuat ajaran sesat yg tdk di ridhai oleh Allah baik dalam aqidah, metodologi / lainnya, maka Allah akan menyingkap borok-borok mereka. Walaupun niat mereka baik / tujuan mereka adalah beribadah.
Di antara paham sesat meraka yg lain ialah al-Bada , al- Ghaibah , & masih banyak lagi lainnya, yg kesemuanya itu hanyalah khurafat yg di ajarkan oleh setan mereka.
Akan tetapi orang Syi’ah tdk merasa malu bahkan bangga karena merasa benar dg keyakinann yg sesat ini . Dan mereka terus mendakwahkan keyakinan sesat itu. Wallahul musta’an.
BANTAHAN-BANTAHANNYA
Perkara-perkara di atas termasuk hal dapat di ketahui dg pasti akan kesesatannya dalam Islam. Karena di dalamnya banyak terdapat penyimpangan berupa; kemusyrikan, bid’ah & khurafat. Orang syi’ah meyakini kema’suman sang imam, lebih utama darinabi, bahkan mereka anggap mempunyai sifat-sifat ketuhanan. Maka Ini jelas merupakan puncak kemusyrikan. Padahal Allah berfiraman:
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِّنَ الْخَاسِرِينَ
Jika kamu menyekutukan Allah, niscaya akan hapus amalmu, & menjadi orang yg merugi. (Az-Zumar: 65)
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَالِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka Allah haramkan baginya surga & tempat kembalinya adalah neraka. (Al- Maidah: 72).
Maka Kalau hanya mengatakan, seandainya kalau bukan karena si fulan & si fulan, sudah merupakan syirik, maka bagaimana halnya dg pengagungan orang Syi’ah terhadap imam-imam mereka, jelas nyata sekali kemusyrikannya. Maka semua ini adalah haram. Karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.
لاَتُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ اْلنَصَارَى إِبْنَ مَرْيَمَ إِنَّمَا أَنَا عَبْدُاللهِ وَرَسُوْلِهِ فَقُوْلُوْا عَبْدُاللهِ وَرَسُوْلِهِ أَخْرَجَاهُ
Janganlah kalian melampaui batas menyanjungku sebagaimana orang nasrani melampaui batas menyanjung Isa bin Maryam, sesungguhnya aku hanyalah hamba & utusannya, maka panggilah aku hamba-Nya & rasul-Nya. (HR. Bukhari &Muslim).
Jika kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kita di larang melampaui batas, seperti istianah, istiadzah (meminta perlindungan) kepadanya, istighatsah (mengadu) kepadanya, maka apalagi kepada orang lain, yg sudah jelas lebih rendah kedudukannya & hina, tentu akan lebih di larang oleh agama kita.
MENGKAFIRAN KAUM MUSLIM
1. Pengkafiran Mereka Terhadap Sahabat Dan Ahlu Bait Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
Banyak kitab Sy’iah yg penuh dg laknat & pengkafiran terhadap orang yg sudah di ridhai & di jamin masuk surga oleh Allah, baik dari kalangan muhajirin maupun anshar, Ahlu Badr, Ahlu Bai’atir Ridwan serta semua sahabat kecuali hanya sedikit saja yg tdk mereka kafirkan, yg hampir bisa di hitung dg jari.
Ibnu Taimiyah berkata: ”Seseungggunya Syi’ah Rafidhah mengatakan: “Sesunggunya kaum Muhajirin & Anshar menyembunyikan nash-nash sehingga mereka kafir kecuali hanya sedikit saja, lebih dari 10 orang & sesungguhnya Abu Bakar, Umar & semisal keduanya adalah orang munafik, yg sebelumnya adalah iman kemudian kafir. ”
Terdapat dalam Kitab Syi’ah Istna ‘Asyariyah yg mengatakan: “Sesungguhnya para sahabat, di karenakan mereka telah membai’at Abu Bakar, maka semuanya menjadi kafir kecuali tiga orang” & dalam riwayat lain mereka menambahkan tiga / empat, yaitu di masa khalifah Ali sehingga seluruhnya menjadi tujuh. ”
Dari Hinan bin Sadir (tokoh syi’ah) dari bapaknya dari Abu Ja’far, ia berkata: “Semua manusia menjadi kafir setalah meninggalnya nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali tiga orang yaitu: Miqdad bin Aswad, Abu Dzar al-Ghifari & Salman al-Farisi. ”
Al-Majlisi (seorang tokoh besar & guru Syi’ah) berkata: Barangsiapa yag tdk berlepas diri dari Abu Bakar, Umar & Utsman maka ia adalah musuh kami walapun ia sangat mencintai Ali.
Inilah bukti kuat pengkafiran mereka terhadap para sahabat & kaum muslimin pd umumnya. Ini adalah ucapan para pembesar Syi’ah (termuat dalam buku-buku mereka sendiri), sehingga tdk mungkin utk di pungkiri oleh sipapun, dg dalih apapun. Padahal tuduhan kafir tersebut sebenarnya telah berbalik total kepada mereka sendiri, sebab pengakafiran mereka hanya berdasarkan nafsu belaka.
Lebih dari itu mereka juga mengkafirkan sebagian dari Ahli Bait Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa sallam, seperti paman Nabi yaitu Al-Abbas & penerjemah ulung al-Qur’an yaitu Abdullah bin Abbas. Orang Syi’ah menganggapnya kerdil & bodoh, sebagaimana yg termaktub dalam kitab-kitab mereka yg sesat. . Selain itu, mereka juga mendoakan laknat utk Ahlul Bait, sebagaimana yg termaktub dalam kitab Rijal al-Kusyi, Do’anya adalah “Ya Allah laknatlah bani Fulan & Fulan, butakan kedua matanya, sebagaimana engkau butakan kedua hatinya, & jadikanlah kematian hati manusia sebagai tanda kematian kedua hatinya. ” . Lalu tokoh mereka Hasan Mustafa mengatakan, “keduanya adalah Abdullah bin Abbas & Ubaidillah bin Abbas”
Maka lihatlah bagaimana mereka menganggap generasi termulia sesudah Nabinya menjadi seperti iblis / seperti Abu Jahal hingga berani mengkafirkan mereka. Padahal dg celaan mereka terhadap sahabat saja, sudah berarti mencela Nabi & Islam. Cukuplah bagi kita utk menepis kebatilan mereka yg bertumpuk-tumpuk ini, dg membacakan hadits kepada mereka tentang keutamaan sahabat:
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ اَلْخُذْرِي-رَضِيَ اللهُ عَنْهُقَالَ: فَالَ رَسُوْلُ اللهِ لاَ تَسُبُّوْا أَصْحَابِي فَلَوْ اَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ اُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيْفَهُ
Dari Abi Said al-Khudri Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda “Janganlah kalian mencelah sahabatku , karena seandainya kalian berinfak emas sebesar gunung Uhud , niscaya tdk akan dapat menyamai dari kebaikan mereka (walaupun) satu mud / setangahnya.
2. Pengkafiran Mereka Terhadap Khalifah Dan Pemerintahan Islam Serta Menghukuminya Sebagai Negara Kafir.
Menurut Syi’ah Itsna’ Asyariyah bahwa semua pemerintahan selain pemerintahan Itsna’asyaryah adalah batil, & penguasanya adalah thaghut. Barangsiapa yg berbai’at kepadanya tak ubahnya seperti orang yg membai’at thaghut. Mereka berpendapat bahwa semua khalifah selain Ali & Hasan adalah thaghut, sekalipun mereka menyeru kepada kebenaran.
Al- Majlisi mengatakan: “Bahwa Khulafa’ur Rasyidin adalah para perampas yg murtad dari Islam, semoga Allah melaknat mereka & orang yg mengikuti mereka karena mereka mendzalimi Ahlul Bait dari awal hingga akhir. ” (20)
Dan dari Abu Basyir ia berkata: “Sesungguhnya penduduk Makkah telah kafir kepada Allah dg nyata & sesungguhnya penduduk Madinah tujuh puluh kali lipat lebih jelek di banding penduduk Makkah. ” (21)
Sedangkan di masa Ja’far bin Shadiq, Syi’ah Rafidhah juga mengatakan: “Penduduk Syam lebih jelek daripada penduduk Romawi (22) & penduduk Madinah tujuh puluh kali lebih jelek dari penduduk Makkah, sedangkan peduduk Makkah telah kafir dg nyata. ” (23)
Demikianlah ucapan ulama Syi’ah, begitu kotor & keji, Seakan-akan mereka seperti orang yg kehilangan akal mereka, alias seperti orang gila; entah gila singgasana, gila hormat, / gila harta.
Orang Syi’ah memang identik dg kekerasan, selalu menghalalkan segala macam cara utk mencapai tujuan walau dg kudeta asal menang, meskipun harus memangsa kaum Muslimin. Jelas ini adalah teori syetan yg ingin menuhankan dirinya seperti Fir’aun. Kemudian di antara kebiasaan keji orang-orang Syi’ah yg lain, adalah mencerca nagara muslim serta mengkafirkan mereka. Apalagi negara yg iltizam (berpegang) dg hukum Islam & banyak menerapkan sunnah Rusululah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
5. Mengkafirkan Para Qadhi (Hakim) Kaum Muslimin.
Orang Syi’ah menganggap seluruh qadhi kaum muslimin kafir, penghasilan mereka di anggap haram, orang yg memakan penghasilan mereka di anggap seperti orang yg memakan makanan haram begitu pula hukum mereka adalah hukum syetan, siapa yg kerhukum kepada mereka, maka di anggap seperti berhukum kepada thaghut & siapa yg kembali kepada mereka dalam urusan agama di anggap seperti kembali kepada thaghut sekalipun ia berhukum / kembali dalam masalah kebaikan & kebanaran. Mereka berdalil dg ayat:
يُرِيدُونَ أَ يَتَحاَكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَن يَكْفُرُوا
Mereka hendak berhakim kepada thagut, padahal mereka telah di perintah utk mengingkari terhadap thagut itu. (An-Nisa’: 60)
Kalau mereka berdalil dalam masalah ini dg ayat di atas, maka hal itu jelas merapukan bukti akan kedunguan & kesesatan mereka yg nyata. (24)
6. Mengkafirkan Ulama Islam.
Dalam sebuah riwayat “Dari Harun bin Kharijah, ia berkata: Aku berkata kepada Abu Abdillah: kami ingin mendatangi para penyeleweng itu, (25) kami ingin mendengar hadits dari mereka utk kami jadikan bantahan terhadap mereka. Lalu Abu Abdillah mengatakan: Janganlah kalian mendatangi & mendengarkan mereka, karena mereka & agama mereka telah di laknat oleh Allah. ” (26) Inilah bukti falid bahwa orang Syi’ah telah mengkafirkan ulama-ulama kita.
Kalau keadaan Syi’ah dahulu sudah sebobrok ini, padahal mereka mengaku masih menaruh cintah kepada Ahlul Bait & mengakui Ali sebagai khalifah, bagaimana halnya dg sekarang, tdk ragu lagi tentu akan lebih jauh & menyaimpang.
8. Mereka Mengkafirkan Seluruh Umat.
Lebih dari itu, sesunggunya orang Syi’ah telah mengkafirkan umat ini secara keselurusn. Seperti yg terbongkar dalam kitab-kitab mereka. bahkan mereka menganggap orang muslim sebagai orang yg murtad dari Islam, hanya utk membela kesesatan mereka sendiri, seperti pengikut Musailamah al-Kadzdzab, & pengekor aliran zindiq, di antaranya Mukhtar bin Abu Ubaid, Nashir at- Tushy, tentara dajjal seperti Jabir al-Ja’fy, Zurarah bin A’yun serta pembunuh Umar bin Khattab yaitu Abu lu’lu’ al-Majusyi
Dalam suatu riyawat, tatkala meraka mendatangi sahabat Ali mereka berkata: “Semoga Allah melaknat orang yg menyelisihi engkau, mendustakan engkau, mendzalimi engkau, semoga Allah melaknat umat yg menentangmu, yg merendahkan engkau, segala puji bagi Allah yg menjadikan neraka sebagai tempat kembali mereka. Ya Allah laknatlah semua thaghut, Latta & Uzza. Ya Allah laknatlah semua manusia, pengikut mereka, wali-wali mereka, penolong mereka dg laknat yg besar.
Dari sini jelaslah, bahwa Syi’ah tdk meninggalkan seorangpun dari umat Muhammad ini kecuali mereka laknat & meraka kafirkan seenaknya, tanpa sehelai rambutpun dari kebenaran yg mereka jadikan hujjah atasnya.
Sungguh, alangkah bodohnya orang Syi’ah, alangka sesatnya mereka, tatkala mentafsirkan ayat ini (27) hanya utk kelompok mereka. Coba kalau mereka kita tanya, mana dalil-mu?! Apa bukti- mu?!, pasti mereka tdk akan bisa menjawab.
Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya: Dalam ayat ini terdapat celaan secara umum bagi orang yg menyimpang dari berhukum kepda selain al-Qur’an & Sunnah”. (Tafsir Ibnu Katsir: 1/678). Lalu atas dasar apa mereka lancang mengkafirkan para qadhi kaum muslimin, para sahabat, bahkan seluruh umat ini?!! apa hujah mereka. ?!!. Tidak ada.
MEMBUAT MAKAR JAHAT
Seabrek metode telah di luncurkan oleh Syi’ah, mulai dari yg tercanggih sampai yg paling tradaisional, dalam rangka meluluh lantakan Islam & kaum muslimin. Kali ini mereka pasang doktrin iblis. yaitu teori TAQRIB (pedekatan hubungan) antara kelompok syi’iy dg sunny (tentu dg maksud agar syi’ah dapat diterima di kalangan kaum Muslimin. Sesudah itu kaum Muslimin terperangkap dalam ajaran Syi’ah-red). Ini artinya mereka ingin mencampur adukan antara tauhid dg syirik, bid’ah dg sunnah, & kebenaran dg kebatilan. Sungguh ini merupakan suatu hal yg mustahil menurut akal apalagi dalil. Maka akan lebih pas jika metode ini kita beri nama doktrin syaitaniyah, karena memang sumbernya dari syetan.
Pertama kali yg memprakarsai gagasan ini bernama Syeikh Muhammad Abu Zahrah At-Tusy. (28). Teori yg sama juga di terapkan oleh sekelompok orang yg mengklaim dirinya sebagai ahlus sunnah. Sehingga secara umum syi’iy & sunny telah menempuh metode pendekatan ini dg dua macam cara yaitu pendekatan secara pribadi & sacara berkompok:
1. Pendekatan Pribadi Dari Kalangan Yang Mengaku Ahlus Sunnah Di Antaranya:
a. Muhammad Abduh. (29)
Dialah orang pertama yg mempropagandakan pemikiran ini, setelah banyak mengadopasi pemikiran-pemikiran sesat dari gurunya yaitu Jamaluddin Al-Irani (al-Afghany) yg berasal dari firqah Syi’ah Rafidhah. Muhammad Abduh dalam pemahamannya banyak menganut & mengandalkan akal, sehinnga ia lebih di kenal sebagai tokoh aqlaniyun yaitu pendewa akal. Ia pernah belajar di universits Al-Azhar mesir. Ia menganut aliran filsafat. (30). Menurut dia Syi’ah adalah firqah paling perlu utk di luruskan. Tetapi ucapan ini sebenarnya itu hanyalah slogan, karena hasil yg ia dapatkan dalam mendekatkan antara Syi’ah dg ahlus sunnah tdk terbukti sampai sekarang.
b. Mustafa As Siba’i. (31)
Termasuk jajaran tokoh yg menyerukan metode ini, ia kerapkali bahu membahu dg ulama Syi’ah dalam rangka utk menyatukan keduanya, baik melalui muktamar / yg lainnya. Bahkan salah satu metode yg dia pakai dalam rangka mendekatkan antara Syi’ah dg Sunnah yaitu dg cara menyebarkan fiqh Syi’ah dalam buku & kajian & ziarah ke ulama-ulama Syi’ah. Ini semua jelas menunjukan akan kelabilan aqidah & manhaj beilau, khususnya dalam masalah al-wala’dan bara’, karena siapapun orang yg menyimpng dari manhaj yg haq, baik dalam masalah Aqidah, ibadah / yg lain, maka kita wajib menolaknya.
c. Musa Jarullah (32)
Di antara usaha Musa Jarullah utk mendekatkan kedua kelompok ini yaitu dg pengiriman surat kepada ulama Syi’ah di Najf serta pengingkarannya terhadap peyimpangan Syi’ah & lain-lain. Akan tetapi tak membuahkan hasil, malahan suratnya di balas dg cercaan yg lebih dasyat terhadap dirinya. Akhirnya iapun mengatakan: “Sesungguynya saya hanya ingin mambela kemulian agama & umat ini”. Kegagalan dakwah Musa Jarullah ini tdk lain kecuali karena ia memakai cara-cara bid’ah yg tdk di kenal oleh Islam. Ini pelajaran. Maka kita tdk boleh mencontohnya. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lain, akan tetapi semuanya tumbang terlihat hasilnya. Dan begitu pula yg lain-lain. .
2. Pendekatan Jama’iyah (Kolektif)
a. Jama’ah Ukhuwah Islamiyah.
Jama’ah ini di dirikan pd tahun 1937M di mesir, di pimpin oleh seorang kebatinan yg mengaku beraliran Syi’ah Ismailiyah. Ia bernama Muhammad Hasan al-A’dzamy berasal dari India, ia menyembunyikan ke-syi’ahannya, dg tujuan utk menyatukan antara syi’iy dg sunny, padahal sebanarnya ia ingin menyebarkan paham kebatinannya yg sesat. Ia pernah mengatakan: “Jawabanku kepada orang yg bertanya kepadaku ‘apa madzhab-mu’, maka aku jawab: saya muslim”. Ini adalah perkataan yg dimaksudkan utk kebatilan & utk membenarkan kesesatan Syi’ah yg terlaknat itu.
b. Darul Inshaf.
Dirikan pd tahun 1366H oleh Hasyim Daftardar & Muhammad Za’by. Di antara langkah kongkrit mereka adalah taqrib (mendekatkan) beberapa madzhab menjadi satu madzhab Islam, berpusat di Mesir. Dalam kitab “Islam bainas Syi’ah was Sunnah” meraka mengatakan: bahwa Rafidhah adalah orang yg membenci sahabat sedangkan Syi’ah adalah orang yg mencintai & ridha kepada mereka. Penyimpangan kelompok ini adalah karena mereka membedakan antara Syi’ah & Rafidhah, padahal hakekatanya adalah sama, seperti yg dinyatakan oleh para ulama Syi’ah (Lihat kitab, Tasyayyu’ Dzahirah Thabi’iyah hal:78)
c. Darut Taqrib Bainal Madzahibil Islamiyah.
Jama’ah ini di pelopori oleh ulama Rafidhah yg bernama Muhammad Taqiyul Qumy pd tahun 1364H di Kairo. Hampir sepertiga ulama Mesir waktu itu menyambut gerakan ini. Misi organisasi ini adalah ingin menyatukan seluruh madzab islam menjadi satu kelompok / madzhab.
Dan masih banyak kelompok lainnya yg mengupayakan persatuan, namun tak satupun yg berhasil, karena Allah tdk meridhai cara-cara mereka. Sehingga semuanya berakhir dg kegagala & penderitaan.
Demikianlah beberapa strategi & langkah kaum Syi’ah utk menyesatkan kaum Muslimin & utk menjajakan agama mereka supaya di terima umat Islam. Pada gilirannya, setelah kaum Muslimin menerima & membenarkan agama syi’ah, maka mereka akan di tarik masuk ke dalam agama syi’ah dg rayuan-rayuan menariknya. Semoga kita tetap mewaspadai gerakan mereka. Apalagi kini dg gencarnya, kaum Syi’ah dunia maupun kaum Syi’ah Indonesia menyatakan diri sebagai pecinta Ahli Bait, dg membuat nama perkumpulan seperti IJABI. Padahal hakikatnya mereka pembenci Ahli Bait, namun diselubungi aqidah mereka, yaitu taqiyah.
Waspadalah. Wallahu Waliyyu at-Taufiq.
Maraji’:
1. Mas’alatut-Taqrib Baina Ahlis Sunnah was Syi’ah (DR. Nashir bin Abdillah bin Ali al-Qifary).
2. Ushul Madzhabis Syi’ah (DR. Nashir bin Abdillah bin Ali al-Qifary. ).
3. Kitab al-Imamah war Rad ‘ala Rafidhah Al-Hafidz Abu Nu’im al-Asbahany
(Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun V/1422H/2001M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296)
Penulis: Ahmad Hamiddin as-Sidawi Tidak asing lagi bagi kita bahwa membongkar segala bentuk kesesatan & para pelakunya merupakan suatu kewajiban berdasarkan ijma’ kaum muslim sampai akhir zaman. Suatu ketika dikatakan kepada Imam Ahmad Bin Hambal: “Manakah yg lebih engkau senangi orang yg berpuasa, shalat & beri’tikaf ataukah orang yg membicarakan ahlu bid’ah?” Maka ia menjawab: “Kalau ia shalat & ber’itikaf maka itu (hanya) kembali ke dirinya sendiri sedangkan kalau ia berbicara tentang ahlu bid’ah maka itu utk kaum muslimin. Dan itulah yg lebih utama. ”Begitu jauh firqah Syi’ah (yang sekarang menyebut diri sebagai Ahli Bait utk mengelabuhi umat Islam-red) menyimpang dari nash-nash yg telah di gariskan oleh syariat. Sehingga diantaranya mereka mangatakan bahwa Karbala lebih utama dari Ka’bah, berziarah ke Karbela pd hari Arafah lebih utama dari hari semuanya, ziarah ke makam Husain merupakan amalan yg paling utama. Dan ucapan-ucapan kufur lainnya yg menunjukan bahwa mereka telah terjerumus ke dalam kesesatan yg nyata. Mereka tempuh segala cara dalam rangka mematikan cahaya Allah Subhanahu wa Taala dg syubhat & syahwat yg mereka lontarkan. Maka jelaslah bahwa mereka adalah musuh-musuh Allah Subhanahu wa Taala yg wajib kita perangi dg segenap kemampuan. Di antara usaha Syi’ah utk mematahkan Islam dam kaum muslimin ada tiga cara yg dapat kami sebutkan secara ringkas yaitu:MENYUSUPKAN PEMAHAMAN SESAT KE DALAM ISLAM. Dalam upaya menyebarkan misi kesesatan Syi’ah, mereka tempuh hal itu dg beberapa cara di antaranya:1. Imamah (Kepemimpinan)Imamah menurut bahasa mempunyai arti kepemimpinan, baik dalam bingkai kebenaran ataupun kesesatan. Sedangkan menurut Syi’ah, imamah mempunyai arti khusus, mereka meyakini bahwa “Imamah adalah derajat kenabian. Menurut mereka Sebagaimana Allah Subhanahu wa Taala memilih dari hamba-Nya yg Dia kehendaki sebagai nabi & rasul, demikian pula Allah memilih dari hamba-Nya yg Dia kehendaki sebagai imam bagi sekalian manusia”. Bahkan Syi’ah Itsna Asyariyah menganggap bahwa imamah adalah salah satu dari rukun Islam . Ini semua adalah pemahaman sesat yg menyelisihi nash-nash al-Qur’an & Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Kerana ini adalah aqidah bid’ah yg tdk berasal dari Islam sama sekali. 2. Taqiyah (Menyembunyikan Hakekat)Ulama Syi’ah mendefinisikan arti taqiyah yaitu: “Engkau mengatakan / berbuat tdk sesuai dg apa yg engkau yakini utk menghindari kejahatan atas dirimu / hartamu / utk menjaga kehormatanmu” . Akan tetapi firqah Syi’ah ini menjadikan taqiyah tersebut sebagai alat pengumbar hawa nafsu iblis mereka, sekaligus propaganda kesesatan mereka. Mereka menganggap bahwa taqiyah lebih tinggi kedudukannya di banding keimanan seseorang. Itu sebagaimana yg dinyatakan oleh para pembesar mereka, antara lain: Dari Abu Abdillah (tokoh Syi’ah), ia berkata: “Bertaqwalah kalian kepada Allah Subhanahu wa Taala dalam agama kalian & lindungilah agama kalian dg taqiyah, maka sesungguhnya tidaklah mempunyai keimanan orang yg tdk bertaqiyah”. Ia juga mengatakan “Siapa yg menyebarkan rahasia berarti ragu & siapa yg mengatakan kepada selain keluarganya berarti kafir”Dari Abu Ja’far (tokoh Syi’ah), ia berkata: “Taqiyah adalah agamaku & agama bapakku & tdk ada iman bagi orang yg tdk bertaqiyah”Ini semua menunjukkan bahwa taqiyah merupakan metode serta senjata ampuh yg biasa dilancarkan oleh tokoh-tokoh Syi’ah pd umumnya di mana saja & kapan saja dg tujuan menjauhkan kaum muslimin dari Kitabullah & Sunnah Rasulullah. Untuk menepis syubhat taqiyah ini, maka cukuplah kami kemukakan sebagian perkataan ulama Salaf sebagai bantahan atas pernyataan mereka, yaitu: “Tidak ada taqiyah lagi setelah Allah memenangkan Islam. ”Mu’adz bin Jabal & Mujahid berkata: Taqiyah hanya ada pd permulaan Islam, sebelum kuatnya kuam muslimin, adapun sekarang maka Allah telah memuliakan kaum muslimin tanpa ada rasa takut dari musuh mereka . 3. Raj’ahPengertian Raj’ah adalah: “Kembalinya orang yg sudah mati ke dunia sebelum hari kiamat, / memanggil mereka kedunia sesudah mati. ”Ini jelas keyakinan sesat yg menyelisihi petunjuk al-Qur’an & Sunnah serta aqidah Salafus Shalih. Barangsiapa yg mempercayai hal ini, maka ia telah terjerumus pd perbuatan kufur yg bisa menyeret pelakunya menjadi kafir. Wal’iyadzu Billah. Pencetus paham ini adalah Ibnu Saba’, seorang gembong Yahudi. Dengan demikian Raj’ah merupakan pemahaman yg di adopsi dari tokoh Yahudi. Al-Mufid berkata: “Syi’ah Imamiyah (sekte yg dianut mendiang Khomaini & Iran hingga sekarang-red) sepakat akan kepastian adanya Raj’ah yg sangat banyak dari orang yg sudah mati”. Ini adalah perkataan tokoh-tokoh Syi’ah yg memperkuat aqidah mereka tentang Raj’ah. Munculnya pemahamam ini adalah karena sebagian firqah Syi’ah mengingkari & tdk beriman dg yaumul qiyamah (hari kiamat) yaitu hari pembalasan. Ibnu Hajar berkata: “Mengimani adanya Raj’ah merupakan puncak ghuluw dalam firqah Syi’ah Rafidhah. ” . Maka kita katakan bahwa kembalinya orang yg mati sebelum hari kiamat adalah batil menurut ijma’ kaum muslimin, karena Allah Subhanahu wa Taala berfirman:وَمَآأَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِي الْقُبُورِKamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yg di dalam kubur dapat mendengar. (Al-Fathir: 22)Ibnu Katsir berkata: “Orang yg telah mati tdk dapat memberi manfaat” (Tafsir Ibnu Katsir 3/723). Manfaat di sini bersifat umum, baik utk dirinya sendiri maupun utk orang lain, sehingga mustahil orang mati dapat menghidupkan dirinya sendiiri. Oleh kerana itu merupakan hikmah Allah, jika suatu kaum sengaja membuat ajaran sesat yg tdk di ridhai oleh Allah baik dalam aqidah, metodologi / lainnya, maka Allah akan menyingkap borok-borok mereka. Walaupun niat mereka baik / tujuan mereka adalah beribadah. Di antara paham sesat meraka yg lain ialah al-Bada , al- Ghaibah , & masih banyak lagi lainnya, yg kesemuanya itu hanyalah khurafat yg di ajarkan oleh setan mereka. Akan tetapi orang Syi’ah tdk merasa malu bahkan bangga karena merasa benar dg keyakinann yg sesat ini . Dan mereka terus mendakwahkan keyakinan sesat itu. Wallahul musta’an. BANTAHAN-BANTAHANNYAPerkara-perkara di atas termasuk hal dapat di ketahui dg pasti akan kesesatannya dalam Islam. Karena di dalamnya banyak terdapat penyimpangan berupa; kemusyrikan, bid’ah & khurafat. Orang syi’ah meyakini kema’suman sang imam, lebih utama dari nabi, bahkan mereka anggap mempunyai sifat-sifat ketuhanan. Maka Ini jelas merupakan puncak kemusyrikan. Padahal Allah berfiraman: لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِّنَ الْخَاسِرِينَJika kamu menyekutukan Allah, niscaya akan hapus amalmu, & menjadi orang yg merugi. (Az-Zumar: 65) إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَالِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍSesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka Allah haramkan baginya surga & tempat kembalinya adalah neraka. (Al- Maidah: 72). Maka Kalau hanya mengatakan, seandainya kalau bukan karena si fulan & si fulan, sudah merupakan syirik, maka bagaimana halnya dg pengagungan orang Syi’ah terhadap imam-imam mereka, jelas nyata sekali kemusyrikannya. Maka semua ini adalah haram. Karena Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda. لاَتُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ اْلنَصَارَى إِبْنَ مَرْيَمَ إِنَّمَا أَنَا عَبْدُاللهِ وَرَسُوْلِهِ فَقُوْلُوْا عَبْدُاللهِ وَرَسُوْلِهِ أَخْرَجَاهُJanganlah kalian melampaui batas menyanjungku sebagaimana orang nasrani melampaui batas menyanjung Isa bin Maryam, sesungguhnya aku hanyalah hamba & utusannya, maka panggilah aku hamba-Nya & rasul-Nya. (HR. Bukhari & Muslim). Jika kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kita di larang melampaui batas, seperti istianah, istiadzah (meminta perlindungan) kepadanya, istighatsah (mengadu) kepadanya, maka apalagi kepada orang lain, yg sudah jelas lebih rendah kedudukannya & hina, tentu akan lebih di larang oleh agama kita. MENGKAFIRAN KAUM MUSLIM1. Pengkafiran Mereka Terhadap Sahabat Dan Ahlu Bait Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa SallamBanyak kitab Sy’iah yg penuh dg laknat & pengkafiran terhadap orang yg sudah di ridhai & di jamin masuk surga oleh Allah, baik dari kalangan muhajirin maupun anshar, Ahlu Badr, Ahlu Bai’atir Ridwan serta semua sahabat kecuali hanya sedikit saja yg tdk mereka kafirkan, yg hampir bisa di hitung dg jari. Ibnu Taimiyah berkata: ”Seseungggunya Syi’ah Rafidhah mengatakan: “Sesunggunya kaum Muhajirin & Anshar menyembunyikan nash-nash sehingga mereka kafir kecuali hanya sedikit saja, lebih dari 10 orang & sesungguhnya Abu Bakar, Umar & semisal keduanya adalah orang munafik, yg sebelumnya adalah iman kemudian kafir. ”Terdapat dalam Kitab Syi’ah Istna ‘Asyariyah yg mengatakan: “Sesungguhnya para sahabat, di karenakan mereka telah membai’at Abu Bakar, maka semuanya menjadi kafir kecuali tiga orang” & dalam riwayat lain mereka menambahkan tiga / empat, yaitu di masa khalifah Ali sehingga seluruhnya menjadi tujuh. ”Dari Hinan bin Sadir (tokoh syi’ah) dari bapaknya dari Abu Ja’far, ia berkata: “Semua manusia menjadi kafir setalah meninggalnya nabi Shallallahu alaihi wa sallam kecuali tiga orang yaitu: Miqdad bin Aswad, Abu Dzar al-Ghifari & Salman al-Farisi. ”Al-Majlisi (seorang tokoh besar & guru Syi’ah) berkata: Barangsiapa yag tdk berlepas diri dari Abu Bakar, Umar & Utsman maka ia adalah musuh kami walapun ia sangat mencintai Ali. Inilah bukti kuat pengkafiran mereka terhadap para sahabat & kaum muslimin pd umumnya. Ini adalah ucapan para pembesar Syi’ah (termuat dalam buku-buku mereka sendiri), sehingga tdk mungkin utk di pungkiri oleh sipapun, dg dalih apapun. Padahal tuduhan kafir tersebut sebenarnya telah berbalik total kepada mereka sendiri, sebab pengakafiran mereka hanya berdasarkan nafsu belaka. Lebih dari itu mereka juga mengkafirkan sebagian dari Ahli Bait Rasulullah Shallallahu alaihiwa sallam, seperti paman Nabi yaitu Al-Abbas & penerjemah ulung al-Qur’an yaitu Abdullah bin Abbas. Orang Syi’ah menganggapnya kerdil & bodoh, sebagaimana yg termaktub dalam kitab-kitab mereka yg sesat. . Selain itu, mereka juga mendoakan laknat utk Ahlul Bait, sebagaimana yg termaktub dalam kitab Rijal al-Kusyi, Do’anya adalah “Ya Allah laknatlah bani Fulan & Fulan, butakan kedua matanya, sebagaimana engkau butakan kedua hatinya, & jadikanlah kematian hati manusia sebagai tanda kematian kedua hatinya. ” . Lalu tokoh mereka Hasan Mustafa mengatakan, “keduanya adalah Abdullah bin Abbas & Ubaidillah bin Abbas”Maka lihatlah bagaimana mereka menganggap generasi termulia sesudah Nabinya menjadi seperti iblis / seperti Abu Jahal hingga berani mengkafirkan mereka. Padahal dg celaan mereka terhadap sahabat saja, sudah berarti mencela Nabi & Islam. Cukuplah bagi kita utk menepis kebatilan mereka yg bertumpuk-tumpuk ini, dg membacakan hadits kepada mereka tentang keutamaan sahabat:عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ اَلْخُذْرِي-رَضِيَ اللهُ عَنْهُقَالَ: فَالَ رَسُوْلُ اللهِ لاَ تَسُبُّوْا أَصْحَابِي فَلَوْ اَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ اُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيْفَهُDari Abi Said al-Khudri Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Janganlah kalian mencelah sahabatku , karena seandainya kalian berinfak emas sebesar gunung Uhud , niscaya tdk akan dapat menyamai dari kebaikan mereka (walaupun) satu mud / setangahnya. 2. Pengkafiran Mereka Terhadap Khalifah Dan Pemerintahan Islam Serta Menghukuminya Sebagai Negara Kafir. Menurut Syi’ah Itsna’ Asyariyah bahwa semua pemerintahan selain pemerintahan Itsna’asyaryah adalah batil, & penguasanya adalah thaghut. Barangsiapa yg berbai’at kepadanya tak ubahnya seperti orang yg membai’at thaghut. Mereka berpendapat bahwa semua khalifah selain Ali & Hasan adalah thaghut, sekalipun mereka menyeru kepada kebenaran. Al- Majlisi mengatakan: “Bahwa Khulafa’ur Rasyidin adalah para perampas yg murtad dari Islam, semoga Allah melaknat mereka & orang yg mengikuti mereka karena mereka mendzalimi Ahlul Bait dari awal hingga akhir. ” (20)Dan dari Abu Basyir ia berkata: “Sesungguhnya penduduk Makkah telah kafir kepada Allah dg nyata & sesungguhnya penduduk Madinah tujuh puluh kali lipat lebih jelek di banding penduduk Makkah. ” (21)Sedangkan di masa Ja’far bin Shadiq, Syi’ah Rafidhah juga mengatakan: “Penduduk Syam lebih jelek daripada penduduk Romawi (22) & penduduk Madinah tujuh puluh kali lebih jelek dari penduduk Makkah, sedangkan peduduk Makkah telah kafir dg nyata. ” (23)Demikianlah ucapan ulama Syi’ah, begitu kotor & keji, Seakan-akan mereka seperti orang yg kehilangan akal mereka, alias seperti orang gila; entah gila singgasana, gila hormat, / gila harta. Orang Syi’ah memang identik dg kekerasan, selalu menghalalkan segala macam cara utk mencapai tujuan walau dg kudeta asal menang, meskipun harus memangsa kaum Muslimin. Jelas ini adalah teori syetan yg ingin menuhankan dirinya seperti Fir’aun. Kemudian di antara kebiasaan keji orang-orang Syi’ah yg lain, adalah mencerca nagara muslim serta mengkafirkan mereka. Apalagi negara yg iltizam (berpegang) dg hukum Islam & banyak menerapkan sunnah Rusululah Shallallahu alaihi wa sallam. 5. Mengkafirkan Para Qadhi (Hakim) Kaum Muslimin. Orang Syi’ah menganggap seluruh qadhi kaum muslimin kafir, penghasilan mereka di anggap haram, orang yg memakan penghasilan mereka di anggap seperti orang yg memakan makanan haram begitu pula hukum mereka adalah hukum syetan, siapa yg kerhukum kepada mereka, maka di anggap seperti berhukum kepada thaghut & siapa yg kembali kepada mereka dalam urusan agama di anggap seperti kembali kepada thaghut sekalipun ia berhukum / kembali dalam masalah kebaikan & kebanaran. Mereka berdalil dg ayat:يُرِيدُونَ أَ يَتَحاَكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَن يَكْفُرُواMereka hendak berhakim kepada thagut, padahal mereka telah di perintah utk mengingkari terhadap thagut itu. (An-Nisa’: 60)Kalau mereka berdalil dalam masalah ini dg ayat di atas, maka hal itu jelas merapukan bukti akan kedunguan & kesesatan mereka yg nyata. (24)6. Mengkafirkan Ulama Islam. Dalam sebuah riwayat “Dari Harun bin Kharijah, ia berkata: Aku berkata kepada Abu Abdillah: kami ingin mendatangi para penyeleweng itu, (25) kami ingin mendengar hadits dari mereka utk kami jadikan bantahan terhadap mereka. Lalu Abu Abdillah mengatakan: Janganlah kalian mendatangi & mendengarkan mereka, karena mereka & agama mereka telah di laknat oleh Allah. ” (26) Inilah bukti falid bahwa orang Syi’ah telah mengkafirkan ulama-ulama kita. Kalau keadaan Syi’ah dahulu sudah sebobrok ini, padahal mereka mengaku masih menaruh cintah kepada Ahlul Bait & mengakui Ali sebagai khalifah, bagaimana halnya dg sekarang, tdk ragu lagi tentu akan lebih jauh & menyaimpang. 8. Mereka Mengkafirkan Seluruh Umat. Lebih dari itu, sesunggunya orang Syi’ah telah mengkafirkan umat ini secara keselurusn. Seperti yg terbongkar dalam kitab-kitab mereka. bahkan mereka menganggap orang muslim sebagai orang yg murtad dari Islam, hanya utk membela kesesatan mereka sendiri, seperti pengikut Musailamah al-Kadzdzab, & pengekor aliran zindiq, di antaranya Mukhtar bin Abu Ubaid, Nashir at- Tushy, tentara dajjal seperti Jabir al-Ja’fy, Zurarah bin A’yun serta pembunuh Umar bin Khattab yaitu Abu lu’lu’ al-MajusyiDalam suatu riyawat, tatkala meraka mendatangi sahabat Ali mereka berkata: “Semoga Allah melaknat orang yg menyelisihi engkau, mendustakan engkau, mendzalimi engkau, semoga Allah melaknat umat yg menentangmu, yg merendahkan engkau, segala puji bagi Allah yg menjadikan neraka sebagai tempat kembali mereka. Ya Allah laknatlah semua thaghut, Latta & Uzza. Ya Allah laknatlah semua manusia, pengikut mereka, wali-wali mereka, penolong mereka dg laknat yg besar. Dari sini jelaslah, bahwa Syi’ah tdk meninggalkan seorangpun dari umat Muhammad ini kecuali mereka laknat & meraka kafirkan seenaknya, tanpa sehelai rambutpun dari kebenaran yg mereka jadikan hujjah atasnya. Sungguh, alangkah bodohnya orang Syi’ah, alangka sesatnya mereka, tatkala mentafsirkan ayat ini (27) hanya utk kelompok mereka. Coba kalau mereka kita tanya, mana dalil-mu?! Apa bukti- mu?!, pasti mereka tdk akan bisa menjawab. Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya: Dalam ayat ini terdapat celaan secara umum bagi orang yg menyimpang dari berhukum kepda selain al-Qur’an & Sunnah”. (Tafsir Ibnu Katsir: 1/678). Lalu atas dasar apa mereka lancang mengkafirkan para qadhi kaum muslimin, para sahabat, bahkan seluruh umat ini?!! apa hujah mereka. ?!!. Tidak ada. MEMBUAT MAKAR JAHATSeabrek metode telah di luncurkan oleh Syi’ah, mulai dari yg tercanggih sampai yg paling tradaisional, dalam rangka meluluh lantakan Islam & kaum muslimin. Kali ini mereka pasang doktrin iblis. yaitu teori TAQRIB (pedekatan hubungan) antara kelompok syi’iy dg sunny (tentu dg maksud agar syi’ah dapat diterima di kalangan kaum Muslimin. Sesudah itu kaum Muslimin terperangkap dalam ajaran Syi’ah-red). Ini artinya mereka ingin mencampur adukan antara tauhid dg syirik, bid’ah dg sunnah, & kebenaran dg kebatilan. Sungguh ini merupakan suatu hal yg mustahil menurut akal apalagi dalil. Maka akan lebih pas jika metode ini kita beri nama doktrin syaitaniyah, karena memang sumbernya dari syetan. Pertama kali yg memprakarsai gagasan ini bernama Syeikh Muhammad Abu Zahrah At-Tusy. (28). Teori yg sama juga di terapkan oleh sekelompok orang yg mengklaim dirinya sebagai ahlus sunnah. Sehingga secara umum syi’iy & sunny telah menempuh metode pendekatan ini dg dua macam cara yaitu pendekatan secara pribadi & sacara berkompok:1. Pendekatan Pribadi Dari Kalangan Yang Mengaku Ahlus Sunnah Di Antaranya:a. Muhammad Abduh. (29)Dialah orang pertama yg mempropagandakan pemikiran ini, setelah banyak mengadopasi pemikiran-pemikiran sesat dari gurunya yaitu Jamaluddin Al-Irani (al-Afghany) yg berasal dari firqah Syi’ah Rafidhah. Muhammad Abduh dalam pemahamannya banyak menganut & mengandalkan akal, sehinnga ia lebih di kenal sebagai tokoh aqlaniyun yaitu pendewa akal. Ia pernah belajar di universits Al-Azhar mesir. Ia menganut aliran filsafat. (30). Menurut dia Syi’ah adalah firqah paling perlu utk di luruskan. Tetapi ucapan ini sebenarnya itu hanyalah slogan, karena hasil yg ia dapatkan dalam mendekatkan antara Syi’ah dg ahlus sunnah tdk terbukti sampai sekarang. b. Mustafa As Siba’i. (31)Termasuk jajaran tokoh yg menyerukan metode ini, ia kerapkali bahu membahu dg ulama Syi’ah dalam rangka utk menyatukan keduanya, baik melalui muktamar / yg lainnya. Bahkan salah satu metode yg dia pakai dalam rangka mendekatkan antara Syi’ah dg Sunnah yaitu dg cara menyebarkan fiqh Syi’ah dalam buku & kajian & ziarah ke ulama-ulama Syi’ah. Ini semua jelas menunjukan akan kelabilan aqidah & manhaj beilau, khususnya dalam masalah al-wala’dan bara’, karena siapapun orang yg menyimpng dari manhaj yg haq, baik dalam masalah Aqidah, ibadah / yg lain, maka kita wajib menolaknya. c. Musa Jarullah (32)Di antara usaha Musa Jarullah utk mendekatkan kedua kelompok ini yaitu dg pengiriman surat kepada ulama Syi’ah di Najf serta pengingkarannya terhadap peyimpangan Syi’ah & lain-lain. Akan tetapi tak membuahkan hasil, malahan suratnya di balas dg cercaan yg lebih dasyat terhadap dirinya. Akhirnya iapun mengatakan: “Sesungguynya saya hanya ingin mambela kemulian agama & umat ini”. Kegagalan dakwah Musa Jarullah ini tdk lain kecuali karena ia memakai cara-cara bid’ah yg tdk di kenal oleh Islam. Ini pelajaran. Maka kita tdk boleh mencontohnya. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lain, akan tetapi semuanya tumbang terlihat hasilnya. Dan begitu pula yg lain-lain. . 2. Pendekatan Jama’iyah (Kolektif)a. Jama’ah Ukhuwah Islamiyah. Jama’ah ini di dirikan pd tahun 1937M di mesir, di pimpin oleh seorang kebatinan yg mengaku beraliran Syi’ah Ismailiyah. Ia bernama Muhammad Hasan al-A’dzamy berasal dari India, ia menyembunyikan ke-syi’ahannya, dg tujuan utk menyatukan antara syi’iy dg sunny, padahal sebanarnya ia ingin menyebarkan paham kebatinannya yg sesat. Ia pernah mengatakan: “Jawabanku kepada orang yg bertanya kepadaku ‘apa madzhab-mu’, maka aku jawab: saya muslim”. Ini adalah perkataan yg dimaksudkan utk kebatilan & utk membenarkan kesesatan Syi’ah yg terlaknat itu. b. Darul Inshaf. Dirikan pd tahun 1366H oleh Hasyim Daftardar & Muhammad Za’by. Di antara langkah kongkrit mereka adalah taqrib (mendekatkan) beberapa madzhab menjadi satu madzhab Islam, berpusat di Mesir. Dalam kitab “Islam bainas Syi’ah was Sunnah” meraka mengatakan: bahwa Rafidhah adalah orang yg membenci sahabat sedangkan Syi’ah adalah orang yg mencintai & ridha kepada mereka. Penyimpangan kelompok ini adalah karena mereka membedakan antara Syi’ah & Rafidhah, padahal hakekatanya adalah sama, seperti yg dinyatakan oleh para ulama Syi’ah (Lihat kitab, Tasyayyu’ Dzahirah Thabi’iyah hal:78)c. Darut Taqrib Bainal Madzahibil Islamiyah. Jama’ah ini di pelopori oleh ulama Rafidhah yg bernama Muhammad Taqiyul Qumy pd tahun 1364H di Kairo. Hampir sepertiga ulama Mesir waktu itu menyambut gerakan ini. Misi organisasi ini adalah ingin menyatukan seluruh madzab islam menjadi satu kelompok / madzhab. Dan masih banyak kelompok lainnya yg mengupayakan persatuan, namun tak satupun yg berhasil, karena Allah tdk meridhai cara-cara mereka. Sehingga semuanya berakhir dg kegagala & penderitaan. Demikianlah beberapa strategi & langkah kaum Syi’ah utk menyesatkan kaum Muslimin & utk menjajakan agama mereka supaya di terima umat Islam. Pada gilirannya, setelah kaum Muslimin menerima & membenarkan agama syi’ah, maka mereka akan di tarik masuk ke dalam agama syi’ah dg rayuan-rayuan menariknya. Semoga kita tetap mewaspadai gerakan mereka. Apalagi kini dg gencarnya, kaum Syi’ah dunia maupun kaum Syi’ah Indonesia menyatakan diri sebagai pecinta Ahli Bait, dg membuat nama perkumpulan seperti IJABI. Padahal hakikatnya mereka pembenci Ahli Bait, namun diselubungi aqidah mereka, yaitu taqiyah. Waspadalah. Wallahu Waliyyu at-Taufiq. Maraji’:1. Mas’alatut-Taqrib Baina Ahlis Sunnah was Syi’ah (DR. Nashir bin Abdillah bin Ali al-Qifary). 2. Ushul Madzhabis Syi’ah (DR. Nashir bin Abdillah bin Ali al-Qifary. ). 3. Kitab al-Imamah war Rad ‘ala Rafidhah Al-Hafidz Abu Nu’im al-Asbahany(Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun V/1422H/2001M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296) & diterbitkan oleh almanhaj. or. id
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar